like Father Like Daughter :)

Like father like daughter???

ehm really?

ya maybe....

jadi ingat ada seorang sahabat di zaman Rasulullah yang berkata jika ada seorang pemuda yang ingin tahu tentang seorang wanita maka lihatlah siapa ayahnya..^lupa siapakah sahabat yang berbicara seperti itu..:)^

coba kalau di ucapkan "Aisyah ra", lalu apa yang terlintas dibenak dan pikiran?

kalau saya mah akan otomatis berkata seorang ummahatul mukminin yang cerdas bahkan sangat cerdas dan sangat ceria dan periang, terkait sifat, lihatlah siapa Abu Bakar As Shidiq maka seperti itulah beliau,,,

kalau ditanya tentang "fatimah ra" apa yang terlintas???

kalau yang tergila-gila dengan perjalanan cintanya maka pasti akan menjawab kisah cinta suci yang abadi, kalau kagum dengan sifat zuhud nya maka akan berkata seorang muslimah yang sangat zuhud dan contoh muslimah yang tak silau dengan gemerlapnya dunia, kalau kagum dengan seluruhnya, semua yang ada di diri Sang Muslimah Hebat ini pasti akan bicara "Subhanallah, tak ada kata yang mampu mendeskripsikan kekaguman seorang muslimah kepada beliau". ada juga yang nulis kalau mau tahu bagaimana Fatimah Az Zahra binti Rasulullah SAW maka lihatlah ayahnya....wah kalau sudah begini tak ada yang berkata lagi, bagaimana tidak sang putri dilahirkan dikeluarga yang sangat menjaga kehormatan kemuslimahannya, ayahnya terhormat, ibunya juga. jadi ia dibesarkan dilingkungan terhormat karena sesungguhnya seseorang itu tak membutuhkan kehormatan lain karena ia telah dihormati dengan keislamannya yang kaffah.

bicara soal ayah....

sebenarnya apa yang dibutuhkan seorang anak baik laki-laki maupun perempuan kala ia mulai beranjak dewasa???

a. perhatian seorang ibu

b. perhatian seorang ayah

dan jawabannya adalah b. perhatian seorang ayah

menurut penelitian para ahli, peran seorang ayah sangat dominan dalam pembentukan karakter, pola pikir dan pendewasaan pengambilan keputusan seorang anak. 

dan saya sangat setuju dalam hal itu, saya sangat merasakannya, munngkin ada teman-teman yang tak setuju,,,

ya namanya juga negara demokrasi boleh saja ga setuju.

buat saya, ayah bukan hanya sosok orang tua pendamping ibu, sosok yang memberi nafkah keluarga, tetapi ayah lebih dari sekedar itu semua. ayah adalah sahabat dekatku, ayah selalu mendoakanku kapanpun ia berdoa, ayah adalah teman diskusi yang sangat menyenangkan baik diskusi agama, diskusi politik, diskusi pendidikan, masa depan hingga uneg-uneg saya..hahahaha...*diskusi apa curhat?!*, ayah itu pokonya semuanya dah, tak pernah memaksa kecuali dalam hal agama, selalu membuka wawasanku ketika punya pendapat selalu disampaikan, keluarga saya memang sangat demokrasi namun ya tetap harus memahami tata krama.

belajar menjadi sosok-sosok Aisyah dan Fatimah ra yang dapat menjadi duplikat ayahnya....