10 bulan VS 3 jam

 

sebenarnya sudah sangat lama ingin menulis hal ini tetapi entahlah menunggu dan lagi-lagi menunggu mood untuk menuangkannya dalam kalimat-kalimat. Judulnya mah kaya drama-drama Korea, =D

10 VS 3

10 bulan VS 3 jam, 02 Juli 2011, Sabtu Ceria penuh Cenat-cenut, =)

sebenarnya ini adalah tentang penantian panjangku akan sebuah penunaian amanah ibunda tersayang, agar saya menyelesaikan study minimal sarjana setelah itu mau lanjut s2, s3, atau mau kerja atau mau menikah itu semua sudah hak saya tanpa orang tua intervensi. Dan sebagai anak yang baik saya pun mengiyakan, hehe =)

untuk mencapai tembalang saya harus menanti +/- 10 bulan lamanya, heeemmmm bukan waktu yang sebentar untuk menanti sebuah cita-cita yang ketika itu bahkan saya tak tahu apakah saya akan diterima menjadi mahasiswa Diponegoro University atau tidak, Hanya bermodalkan DOIT!!! Doa-Ikhtiar-Tawakal, dan dukungan dari ayah tercinta. 

Semuanya, penantian panjang itu harus saya pertaruhkan selama 3 jam berkutat dengan 100 soal Multiplechoice TPA di salah satu ruang di Fakultas Psikologi. HEMMMM!!!, sungguh teramat berat awalnya namun lagi-lagi saya mengingat ingat pesan bu witri, ketua Program Keahlianku ketika di kota hujan, kalian harus melewati ujian jika kalian ingin melanjutkan perjalanan ke langkah selanjutnya,,,lulus atau tidak itu masalah usaha dan doa, yang terpenting jalani dulu, Ya bukankah Ujian 3 jam itu memang yang harus aku jalani dan bukankah saya memang menanti saat-saat seperti ini, saat waktu penantian panjangku di sandingkan dengan waktu ujian yang hanya 3 jam saja!!!

Hanya satu hal yang terucap yang ketika itu hal itu benar-benar terjadi:

"Bismillahi Tawakaltu Alallah, Laa Haula Walaa Quwwata Illa Billah"

Entahlah energi dari mana yang kudapatkan, ketenangan dari mana yang kuraih, sungguh Tiada Daya dan Upaya Tanpa-Mu ya Allah, saya yakin semuanya adalah hadiah dari-Mu ketika semuanya dibalut dengan kesabaran dan positif Thinking terhadap semua takdir-Mu.

Semuanya dipermudah, mengerjakan soalpun sangat lancar, dan begitu tenang, ada keyakinan yang membuncah dan ketenangan yang menyelimuti, tentu semua harus dengan teliti, tetapi tak ada ketakutan dan grasa grusu gak jelas, semuanya diselesaikan hingga bel pun berbunyi, dan mengharuskan semua mahasiswanya mengakhiri mengerjakan soal dan keluar ruangan ujian, sungguh langkah ku pun begitu yakin dan mantap, lagi-lagi semua tak akan mungkin terjadi tanpa bantuan Allah itu yang sangat kuyakini, ketika di tanya ayah, mimih, bude, pakde, sepupu-sepupu, adik-adik, teman-teman pun dengan yakinnya kok yo saya bisa menjawab "Alhamdulillah semuanya lancar, hehehe"

Tak ada yang tak mungkin jika Allah sudah berkehendak, dan itu sangat kuyakini,

Ingat kembali QS, Ar Ra'd:11

"Bahwasannya Allah tidak akan merubah keadaan suatu kaum sebelum kaum itu merubah keadaannya sendiri"

_Memori perjalanan menuju Tembalang, 21072011, Kamis_