takdir... kata yang penuh dengan misteri disellimuti ketidaktahuan kita sebagai manusia yang sangat lemah dan bodoh, ianya diliputi ikhtiar maksimal kita sebagai seorang hamba diikuti doa tanpa henti kepada Sang Pemilik takdir diakhiri dengan tawakal tak berujung atas setiap langkahnya. toh domain kita hanya doa,ikhtiar,tawakal. trus hasil bagaimana dengan hasil? hasil itu bukan urusan kita,ia urusan Sang Pengurus Takdir. semua sudah tertakdir ya takdir hubungan kita telah berubah sejak akad itu terucap, sejak kau menggenggam tangan ayahku dan mengucapkan janji untuk menghalalkanku. dulu kau dan aku hanya teman ya teman tidak lebih,kita tak saling tahu satu sama lain,semua hanya sebatas koordinasi di satu organisasi saja. Dan kini harap dalam sunyi itu berubah jadi nyata... kau adalah takdirku... kau yang paling tau tentang diriku, bersamamu kelak ku akan habiskan sisa hidupku... mengukir kisah,menghitung hari, merangkai mimpi yg kuharap tidak hanya didunia ini saja kita bersama tpi sampai ke surgaNya nanti...aamiin...insyaaAllah. menerimamu dengan semua yg ada di dirimu adalah konsekuensi yang harus aku terima sejak hari itu sampai nafas ini berakhir... menerimamu dengan semua kenangan masa lalumu adalah hal yang harus aku jalani... menerimamu dengan semua masa depanmu...ya aku akan senantiasa berada disisimu di masa kinimu dan masa depanmu,bagaimanapun kondisimu kelak. bantulah diri Ini untuk mendapatkan surgaNya melalui ridhomu wahai seseorang yg telah menjadi takdirku. kelak masa senjaku akan dihabiskan bersamamu,jaga aku dengan kasih dan sayangmu.. kelak jika ku sakit,rawat aku penuh kesabaran.. kelak jika tubuh Ini merenta dan wajah Ini mnjadi keriput tetaplah perlakukan aku seperti sekarang...tetap cintai aku seperti saat Ini... cinta sekedarnya cinta apa adanya... ya itu yang kau ucapkan padaku. entah apa maksudnya... yang aku tau ...kau adalah takdirku, bersamamu kelak akan kuhabiskan sisa usia Ini... yang aku tau aku pernah mengagumimu dalam diam, aku pernah memintamu dalam hening, aku pernah mengharap lebih padamu... namun, wahai takdirku, kau menyadarkanku bahwa aku tidak berhak mencintaimu berlebih.. bahwa kau tak berkenan dengan limpahan cintaku.. ahhh Allah... cinta Ini bgtu rumit. jalani saja wahai diri Ini. @kota masa depan,1mei 2015, jumat full barokah